top of page

Secara Diam



Tebaran merah dilemparkan matahari

Dia bercengkrama di ujung langit

bayangan terpaku di tanah

jiwaku tenggelam di dasar rumput

Aku ingin melihatmu dalam gelap yang mulai datang

Aku ingin menyelamimu dalam risau yang sering datang

Aku ingin diam bersamamu dalam rangkulan malam


Lagu Diam dari Payung Teduh yang telah ia putar berulang kali. Seperti ada daya tarik paksa yang menahan dirinya untuk melepaskan earphone yang telah terpasang di kedua telinganya ketika lagu tersebut dimainkan. Ia akan terhanyut dan ditenggelamkan oleh alunan musik keroncong, lirik lagu yang dikemas secara sederhana namun penuh makna.


Imajinasinya bermain secara liar, menggambarkan bahwa ia bersama seseorang yang ia ingin habiskan waktu bersamanya di tepi pantai melihat ombak yang mulai tidak tenang, membiarkan kedua kaki telanjangnya tertimbun di dalam pasir, mereka tidak memperdulikan penampilan yang sudah tidak karuan dengan rambut yang telah tertiup oleh angin yang berhembus dari daratan ke lautan . Mereka hanya diam dan menyaksikan matahari yang akan berpisah dan disambut oleh rembulan tanpa berbicara sedikitpun. Seperti mereka hanya terhipnotis dengan keindahan alam yang diberikan oleh Tuhan. Hanya mereka tidak ada yang lain. Bagi mereka, ketika matahari berpisah atmosfir terasa hangat dan nyaman, tidak ada kekhawatiran, tidak ada kerisauan.


Namun, ia tersandung dengan kenyataan bahwasannya ia tidak melakukan apapun untuk mewujudkan dan hanya diam.

 
 
 

Recent Posts

See All
Memaafkan Untuk Meringankan

Membaca judul dari tulisan ini, mungkin tidaklah mudah untuk dilakukan. Aku tahu itu. Berapa banyak dari kita semua yang pernah merasa...

 
 
 

תגובות


Post: Blog2_Post

©2018 by ItsHoliness. Proudly created with Wix.com

bottom of page